Di sebuah kamar kecil berukuran 2x1 hiduplah ayah dan anaknya. Mereka  hidup berkekurangan, dan ayahnya seringkali bekerja dari pagi hingga  larut malam agar mereka berdua bisa bertahan hidup. Hari itu sang ayah  pulang hanya dengan uang 2.000 perak saja. Sang ayah sangat frustasi dan  pergi tidur. Saat terbangun, ia mendapati sisa guntingan kertas  berwarna emas di dekat kakinya. Sang ayah pun bangkit, dan mencari  anaknya.
Benar pula dugaan sang ayah, sang anak membeli  selembar kertas emas itu dengan uang 2.000 perak terakhir mereka. Sang  ayah marah besar dan memukul sang anak hingga menangis.
Tak  lama si gadis kecil pun diam, kemudian segera membawa sebuah kotak yang  dibungkus dengan kertas emas, "Selamat ulang tahun ayah," katanya. Sang  ayahpun tersenyum menahan amarah yang sebenarnya masih ada di dadanya.  Namun terkejutlah sang ayah, karena kotak yang dibungkus rapi dengan  kertas emas itu kosong.
"Apa-apaan ini, kau bermaksud  menghina ayah ya!" bentaknya. Ia menghempaskan anaknya ke lantai dan tak  jadi memeluknya. Gadis kecil menghapus air matanya, berusaha bangkit  kemudian ia meminta maaf kepada ayahnya. "Ayah, kotak itu tidak kosong.  Apakah ayah tak melihat bahwa aku telah menyimpan semua ciumanku untuk  ayah di dalam kotak itu?" tanya si gadis kecil polos. Sang ayahpun  terdiam dan memeluk anak semata wayangnya.
Mata dan  pikiran sang ayah terlalu tertutup oleh harta duniawi, sementara anak  gadisnya sangat menyayanginya dan berharap ayahnya tetap berbahagia  sekalipun mereka hidup kekurangan. Demikian pula apa yang biasa kita  lakukan. Kita cenderung selalu sibuk dengan urusan sendiri, dan menuntut  rapor anak selalu bagus. Kita tak pernah mendampingi mereka saat bikin  PR, dan menuntut agar mereka jago matematika. Kita menghukum mereka  karena mereka tidak naik kelas, sementara setiap hari kita tak pernah  ada di rumah untuknya. Orang tua macam apakah kita yang selalu menuntut  dan menuntut tanpa melihat apa yang sebenarnya mereka perlukan?
created by --> Dian Anggraini








0 komentar:
Posting Komentar