Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Kasih Sayang Seorang Ibu

Kasih Sayang Seorang Ibu

Nama : Kiki Indah Pratiwi
Kelas : XI. IPS 3

Cerpen :

Ku perlahan membuka mataku karena sedari tadi sinar matahari seperti meraung-raung dihadapanku untuk segera membuatku bangun.
" sinta, ayo cepat bangun nanti kamu terlambat sekolah" ibuku sedari tadi yang telah memanggilku, yah memang hari ini adalah hari pertamaku sekolah di SMA NEGERI di kota ku ini. "iya bu" jawabku, sambil jalan sedikit sempoyongan menuju kamar mandi.
Oh ya, aku hampir lupa memperkenalkan diri. Nama ku adalah Sinta Putri Ananda, aku adalah anak yang berasal dari keluarga Broken Home, aku sangat sedih apa yang telah terjadi dihidupku ini, aku merasa bahwa Tuhan itu tidak adil padaku. Aku ikut bersama ibu karena ayahku yang sangat tempramental dan sering menampar ibuku jika ia sedang mempunyai masalah sehingga ibu tidak sanggup lagi untuk bersama ayah dan memutuskan untuk berpisah. semenjak ibu sudah tidak bersama ayah lagi, ibu sering sakit-sakitan entah karena apa, yang pasti aku sangat sedih dengan keadaan ibuku sekarang ini.
"ayo cepat sedikit sinta, apa kau mau terlambat di hari pertama sekolahmu ini?" aku sedikit tersentak mendengar perkataan ibu dan langsung bergegas untuk segera menghabiskan sarapanku ini. "iya bu, oh ya jangan lupa ya untuk minum obatnya bu". ibuku hanya mengangguk tanda mengiyakan permintaanku.

*************
Di hari pertama sekolah, kesan yang kudapat sangat menyenangkan sekali, karena aku mendapatkan teman-teman baru serta guru-guru yang baik kepadaku. "apa kau mau ke kantin sinta?" tanya temanku, yang kutahu dari suaranya bahwa itu adalah Rani. "oh, oke. karena perutku dari tadi sirine nya berbunyi terus hehe" candaku kepada teman-temanku "haha dasar kau ini, ayo cepat kami juga sangat lapar" jawab temanku, yang seingatku namanya itu dyah. kami pun berjalan beriringan menuju kantin..
Akhirnya pelajaran terakhir pun usai, aku bersiap-siap membereskan buku ku dan kami semua berdoa sebelum pulang.

************
"aku pulaaaangg" teriakku ketika aku telah sampai dirumah, ibuku keluar dari kamar dan menyambutku pulang. tetapi ini sangat aneh tidak biasanya ibuku bersikap seperti ini, menyambutku bak putri raja yang baru datang saja.
Malam ini, aku sangat mengantuk sekali, aku pun beranjak dari ruang tv menuju kamarku, tiba-tiba aku mendengar suara orang batuk yang sepertinya berasal dari kamar ibuku, dan ternyata itu adalah ibuku. aku pun terkejut dan langsung menghampiri ibuku dan melihat banyak sekali darah pada sapu tangan yang digenggamnya. "astaga, ibu kenapa? kenapa banyak sekali darah seperti ini?" tanyaku sangat cemas kepada ibuku dan hampir mengeluarkan buliran-buliran air mata yang seharusnya tidak kutunjukkan pada ibuku. "ibu tidak apa-apa kok, nanti ini juga bakalan sembuh. ini juga nggak sakit kok. sudah yah kamu jangan nangis sayang." ucap ibuku dengan suara yang parau. "tapi bu, ibu harus dibawa kerumah sakit sekarang nanti sakit ibu semakin parah." ucapku sambil menangis sejadi-jadinya. "sudah tidak apa-apa kok, ibu cuma butuh istirahat, nanti juga pasti sembuh kok" ibuku meyakinkanku agar tidak membuatku semakin khawatir. "baiklah kalau begitu aku akan ambilkan obat untuk ibu, tunggu sebentar ya bu." jawabku dan pergi meninggalkan ibu untuk untuk mengambil obatnya.

Pagi Harinya...
aku pun beranjak dari tempat tidurku, aku sedikit heran karena biasanya ibuku selalu membangunkanku. tapi kali ini tidak, aku tak mendengar sedikitpun suara ibu, ataupun suara saat ia sedang memasak. karena penasaran, akhirnya aku pun mencari ibu. Pertama aku mencari kedapur ternyata tidak ada, kamar mandi tidak ada, aku semakin cemas dengan ibuku. aku lupa bahwa aku belum mencari ke kamar ibu. setelah lama mengetuk pintu kamar ibu, aku pun membukanya saja karena aku sudah sangat cemas dengan keadaan ibuku, mengingat kejadian semalam.
"ibu.." desisku pelan, ternyata ia masih tidur, aku pun perlahan mendekat ke ibu bermaksud untuk mengecup keningnya karena aku sangat dan sangat menyayangi ibu. terlihat aneh pada ibuku, ia terlihat sangat kaku dan sedikit pucat. aku pun memeriksa detak jantung ibu dan ternyata detak jantung ibu sudah tidak ada lagi. "ibu, apa yang terjadi padamu, kenapa kau meninggalkanku sendirian.. hikss..hikss" aku sangat takut dan menangis sekuat yang aku bisa. aku melihat sepucuk kertas berwarna pink yang tergeletak di atas meja. ku ambil kertas tersebut dan membukanya lalu membaca isi surat tersebut, yang isinya yaitu..

From : Ibu
To : Anakku yang paling kusayangi didunia ini "Sinta Putri Ananda"


Maafkan ibu sayang, ibu tidak bisa merawatmu lebih lama lagi. ibu tahu penyakit yang ada di tubuh ibu ini sudah ada pada stadium akhir. ibu takut memberi tahu mu, karena ibu tak mau melihat mu tambah sedih atas penyakit yang ibu derita ini. sekali lagi maafkan ibu sayang. semoga kamu bisa memaafkan ibu nak. ibu sangat menyayangimu sampai kapanpun. dan satu permintaan ibu jangan lupa kau selalu beribadah dan berdoa kepada Allah. ibu tahu kau adalah anak yang tegar sayang..


salam cinta dan sayang


ibu


"IBUUU.. kenapa kau meninggalkan ku secepat ini, hiks hiks hiks" tangisku yang semakin meledak karena tekanan yang sangat, sangat berat yang kuterima saat ini. Hidupku sangat hampa tanpa kehadiranmu dan belaian kasih sayangmu ibu.

setelah kejadian itu, aku langsung menghubungi ayahku. saat berbicara di telfon ia kelihatan sedih dan sangat menyesal atas apa yang telah ia perbuat kepada ibu dulu. akhirnya aku pindah dan tinggal dirumah ayahku, kami pun hidup bahagia walaupun tiada kasih sayang seorang ibu lagi disampingku.
TAMAT

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar